Emas Mencapai Tertinggi Baru Akibat Pelemahan Dolar dan Ketegangan di Timur Tengah  (30 Sept – 4 Oct)

Emas melonjak ke titik tertinggi baru minggu lalu karena ketegangan di Timur Tengah dan melemahnya dolar mendorong reli harga logam, dengan perak juga menguji puncak tahunannya.

Agenda Mendatang dan Prakiraan

Emas dan Perak

Harga logam mengalami reli minggu lalu karena ketegangan di Timur Tengah terus berlanjut, dengan emas mencapai titik tertinggi baru di 2.685, diuntungkan oleh indeks dolar yang melemah. Perak, yang didukung oleh penurunan dolar dan stimulus China, importir terbesarnya, menguji puncak tahunannya di 32,50.

Indeks Dolar

Minggu lalu, aliran data ekonomi AS yang substansial sebagian besar memenuhi ekspektasi. Namun, Indeks Harga PCE Inti turun tipis di 0,1%, sehingga meningkatkan kemungkinan pemangkasan suku bunga Fed sebesar 50 basis poin pada 7 November menjadi 52%. Hal ini menyebabkan indeks dolar turun di bawah level terendah sebelumnya di 100,20, sehingga mengakhiri minggu dengan kerugian. Sementara angka pertumbuhan dan pengangguran sesuai dengan 3,00% dan 218 ribu, dan penjualan rumah baru melampaui ekspektasi di 716 ribu, hal tersebut tidak mengimbangi penurunan dolar..

Pasar Forex

Di Eropa, data PMI Zona Euro dan inflasi nasional yang lemah memicu spekulasi pemangkasan suku bunga ECB sebesar 25 basis poin pada bulan Oktober. Meskipun demikian, indeks dolar yang jauh lebih lemah membantu pasangan EUR/USD menutup minggu ini dengan positif.

RBA mempertahankan suku bunga tetap, menyoroti perlunya kebijakan moneter yang ketat hingga inflasi terkendali. Michele Bullock mencatat data ekonomi terkini tidak memengaruhi prospek, yang memungkinkan dolar Australia menguat terhadap dolar yang lebih lemah.

Bank Nasional Swiss memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin dan mengisyaratkan pelonggaran lebih lanjut karena kekhawatiran disinflasi yang didorong oleh permintaan Eropa yang lemah. SNB bertujuan untuk mempertahankan EUR/CHF di atas 0,9300, yang menyebabkan USD/CHF mengakhiri minggu ini dengan penurunan.

Tiongkok menanggapi data ekonomi yang mengecewakan dengan langkah-langkah stimulus, termasuk pemangkasan suku bunga repo tujuh hari dan rasio persyaratan cadangan, yang menyebabkan penurunan tajam pada pasangan USD/CNH.

Di Kanada, data pertumbuhan yang lemah dan komentar dovish dari Gubernur Macklem, yang mengisyaratkan kemungkinan pemotongan suku bunga yang agresif, menyebabkan pasangan USD/CAD ditutup lebih tinggi.

Angka inflasi Tokyo Jepang turun menjadi 2,0% dari 2,4% pada bulan Agustus, memperkuat sikap hati-hati Bank of Japan terhadap kenaikan suku bunga. Gubernur Ueda mencatat tidak ada desakan untuk kenaikan yang agresif, dan pasangan USD/JPY mengakhiri minggu ini dengan penurunan sekitar 1%.

Pasar saham

Indeks ditutup positif minggu lalu, dengan Nasdaq naik 1,33%, S&P 500 naik 0,73%, dan Dow Jones naik 0,85%. Dolar yang lemah memengaruhi berbagai sektor, dengan teknologi naik 1%, komunikasi naik 2,5%, dan transportasi naik 1,5%. Sebaliknya, sektor keuangan turun sekitar 2%, dan bioteknologi turun 2,29%.

Kinerja saham yang menonjol termasuk Tesla, naik 6%, Nvidia naik 3%, Intel melonjak 14%, dan UPS naik 5%. Di sisi negatifnya, Apple turun 0,77%, Amazon turun 1,3%, Visa turun 3,14%, Bank of America turun 2,5%, dan Microsoft turun 2%.